Pernahkan ada seseorang yang pergi/resign dari pekerjaan lalu memnganggap bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan dan kita sangat merasa kehilangan.
Itulah yg dinamakan energy. Setiap orang memiliki energy masing masing. Ada yang besar ada yang kecil tergantung pengaruhnya saat dia ada di dalam kumpulan suatu organisasi.
Energy positif seseorang akan sangat terasa saat dia pergi.
Pelican case adalah box yang digunakan untuk menyimpan barang.
Untuk anda pecinta drone, pengkoleksi jam tangan dan pekerjaan anda di bidang alat kesehatan. Anda wajib punya pelican case ini kenapa?
Karena pelican case ini terbuat dari bahan berkualitas materialnya terbuat dari co polymer polypropilane sehingga membuat pelican tahan dari benturan dan resiko jatuh.
Sedangkan foamnya terbuat dari policarbonate.
Selain itu pelican case ini juga bisa tahan kedap air di kedalaman 5 meter dibawah permukaan air laut.
Bor listrik adalah bor yang menggunakan listrik sebagai sumber putaran mesinnya. Sedangkan bor tanpa listrik atau yang biasa disebut cordless drill adalah bor yang menggunakan tenaga baterai sebagai penggerak mesinnya.
Perbedaan singkatnya adalah
Bor listrik :
-mempunyai rpm yang lebih tinggi
-Mempunyai kekuatan yang bisa digunakan untuk melubangi tembok (kec.rotary drill)
-tidak fleksible karena harus memakai kable
Cordless drill :
-rpm rendah
-biasanya hanya digunakan untuk memasang skrup dan baud
-media bor hanya untuk kayu dan besi
-flexible
Terlihat pesisir pantai namun susasana yang begitu hening tidak ada sama sekali kehidupan. Apakah kita tersesat ke pantai private? Tidak ada satupun orang disana, kita berdua putuskan untuk duduk didekat pohon besar dekat pantai.
5 menit kami duduk tiba-tiba ada yang mengaggetkan kami dari belakang , memakai pakaian hitam dan teman saya yang sedikit kemayu langsung teriak kencang menyangka jika yang mengagetkan kami adalah genderuwo.
Padahal itu adalah pemuka adat disana yang tugasnya memang berkeliling menjaga keamanan dan membantu warga pendatang.
Dan diantarlah kami ke hotel tempat menginap.
Tidak terasa waktu menunjukan pukul 04.00wita kelelahan setelah berjoget ria di dancefloor membuat tubuh rasanya lemas ditemui beberapa teman dijalan, ingat sekali dengan pandangannya namun tidak sama sekali ingin menyapa. Pandangan mereka tajam seakan kaget dengan apa yang saya lakukan. Tapi mungkin itu halusinasi saya saja.
Selesai bubar dari club itu entah kenapa kita berenam bisa berpencar saat ingin kembali ke hotel, saya bersama teman saya sudah tidak bisa sadarkan diri dan tidak tahu kita ada dimana, sejauh berjalan saya hanya ingat bahwa hotel tempat kita menginap dekat dengan outlet penjual baju merk 'rip curl' tapi saya tidak melihat itu padahal kita berdua sudah berjalan cukup jauh.
Terjadilah perdebatan di meja no 6 ini. Saya meminta untuk tidak memesan minuman keras, namun setelah bujukan & rayuan sayaiton diantara teman2 akhirnya suara saya hanya dianggap kicauan knalpot.
Dengan isengnya teman saya memberikan segelas minuman dengan rasa manis dan sedikit pahit. Namun saya masih belum mengerti apa isinya.sedikit minuman ini membuat pikira menjadi tenang, tidak ada beban dan fly. Hheehehe..
Akhirnya saya saya putuskan untuk memesan beberapa minuman lagi, suasana bali emang ngajak nakal dan saya berjingkrak-jingkrak mengikuti hentakan music dj.
Sepulang dari wisata pura ulun danu tabanan bali skitar pukul 19.00wita, sesampainya di hotel saya putuskan untuk tidur sebelum acara last dinner & pembagian doorprize.
Meja2 makan disusun rapi dengan alas berwarna merah khas corak bali, lilin-lilin berada di antara meja2, beberapa sudah memutuskan makan namun saya masih seru untuk bercerita kejadian-kejadian lucu sewaktu perjalanan.
Selesai acara makan malam semua orang sibuk keluar, ada yang mencari oleh-oleh, ada yang ke pantai. Namun saya putuskan untuk pergi ke club malam bersama 4 orang lainnya.
Tantangan ini jelas harus dijawab dengan tangan terbuka oleh pengusaha/pengemudi angkutan umum konvensional, bagaimana tidak? Hanya dengan sekali klik maka sang pengemudi langsung mendatangi dan mengantarkan sampai ke tempat tujuan. Dengan harga yang wajar dan kompetitip seharusnya ini menjadi tamparan bagi pengusaha/pengemudi angkutan konvensional.
Saya sempat beberapa kali sengaja pergi bekerja dengan menggunakan angkutan umum, dan rata-rata adalah penumpang yang umurnya sudah diatas 35 tahun. Dan bertanya kenapa tidak menggunakan kendaraan online?
Dan jawabannya adalah tidak terlalu faham teknologi.
Ini membuktikan bahwa pengusaha/pengemudi kendaraan harus berbenah, mulai dari harga yang jelas, mudah dijangkau, suasana kendaraan yang lebih menarik dan attitude dari pengendaranya sendiri.
Dari sisi pengemudi juga kendaraan online lebih diuntungkan. Selain uang yang bisa langsung diterima, ada juga sistem bonus dari platform online tersebut.
Ia menerangkan lagu "Akad" ditujukan untuk semua
jomblo pria dan wanita. "Karena dari curhat teman, gue
nggak dilamar-lamar. Intinya baik laki-laki atau
perempuan sebenarnya ingin meresmikan suatu
hubungan tapi tidak tahu siapa yang memulai," tutur Is. (Sumber : http://m.republika.co.id/berita/senggang/musik/17/09/10/ow2jkb348-payung-teduh-ungkap-cerita-di-balik-lagu-akad)
Akhir akhir ini saya sering banget dengerin lagu payung teduh ini ,selain liriknya yang easy listening, ditambah pesannya yang cukup gombal, bikin lagu ini jadi playlist paling sering diputer di handphone saya.
Lirik paling asik tentu saja ada dibagian reff ( boleh di search sendiri yah) hehehe..
Recommended banget buat laki-laki yang berniat melamar, boleh lah pakai backsound lagu ini..
Buat para jomblowers nih bisa bikin baper berangan2 ria yah kalau denger lagu ini.. Pisssss..
Tapi apa jadinya jika remaja di sekolah menengah sudah baper dengan lagu ini??
Saya banyak search di ig yg cover lagu ini, ternyata banyak juga yang masih sma bahkan smp.. Pastilah sedikit banyak di angan-angan mereka sambil bernyanyi sambil meresapi lirik..
Sekolah de sekolah.. Jangan mikir nikah dulu hehehee..
Mungkin lagu ini harusnya ada tanda (17+) yah.. Heheee..
Okey kita akan spin out dulu dari keramaian bali., saya ingin tanya sama semua, gimana sih rasanya mutasi atau pindah tempat kerja??
Di perusahaan dulu sih saya berkali-kali mengalami mutasi ya namanya juga dunia retail mutasi sudah bukan barang aneh bagi karyawannya.
Alasan mutasi itu macem macem , ada yang mutasi karena di cabang tersebut kebanyakan karyawan, ada yang mutasi karena naik jabatan ( meningan yah ) , ada yang mutasi karena pekerjaannya kurang memuaskan.. Hehee, dll..
Kebanyakan menolak mutasi adalah kita harus adaptasi lagi dengan suasana baru, atasan baru dan yang baru-baru lainnya.
Tips-nya adalah berfikir positif. Bahwa kita akan lebih berkembang dengan suasana baru tantangan baru ilmu dari yang lama diaplikasikan ke tempat baru, dan ditempat baru bisa mengambil ilmu. Sekian.
Cape juga sih sebenernya malam ini, tapi sekali lagi suasana legian bikin malam gak bisa tidur.. Seperti biasa saya dan beberapa teman memutusakan berjalan-jalan, seakan sudah biasa keadaan malam yang awalnya mencekam sudah sedikit bersahabat., seperti sudah biasa.
Club-club malam, cafe-cafe dengan lampu warna-warni dan tentunya pelancong-pelancong dari negara lain membuat membuat suasana semakin meriah, saya seperti dari kampung mana padahal ini negara kita tapi kita seperti tamu.. The kind domination sih hehe..Tapi sepertinya itulah bali tempat para pelancong pelesiran.
Saya tertarik melihat jumping ball, bentuknya seperti bola dinaikin oleh 2 orang dan dpantulkan dari atas kebawah sehingga bola iti terpontang-panting, ngeri juga sih kalau membayangkan kita ada didalam sana.
Karena beberapa teman memutuskan untuk masuk ke club malam, saya sendiri tidak suka dengan kehidupan malam , maka dari itu saya dan beberapa teman memutuskan kembali ke hotel. Dan tidur.
Masih teringat tentang impian-impian setelah lulus SMA bahwa saya ingin sekali pergi ke bali, dulu sering sekali ftv-ftv melakukan syuting di bali. Dan ini adalah pencapaian terbaik saya bekerja di perusahaan.
Tebing-tebing , patung-patung, liukan jalan membuat dejavu muncul mungkin bayangan-bayangan masa lalu dan impian saya dahulu jadi seperti saya pernah ada di sini sebelumnya.
Pantai pandawa adalah destinasi yang sangat ingin saya kunjungi (berucap syukur lagi) setelah beberapa tahun menunggu akhirnya diberi kesempatan untuk bisa kesini.
Namun sayang sekali bahwa pantai sedang surut jadi kita hanya bisa bermain kano dan tidak bisa bermain ombak..
Saya putuskan untuk keatas menuju tebing-tebing tinggi yang memang menjadi ciri khas pantai pandawa ini. Keapesan terjadi disini baterai hp & kamera habis, dan baterai kamera cadangan tertinggal Di hotel. Akhirnya saya hanya bisa meminta foto kepada teman-teman saya..
Sebetulnya hotel tempat kita menginap adalah daerah dekat pantai, pantai kuta. Heran juga sih kenapa kita harus jauh-jauh ke pantai lain padahal pantai di dekat hotel juga sudah sangat mendunia.,
Pantai blue point menjadi destinasi selanjutnya. Pantai yang berada dibawah tebing-tebing tinggi. Dan tebing tinggi itu adalalah jalan-jalan menuju pantai utama.. Perjalanan menuju pantai utama cukup jauh sih sekitar 20 menit diperjalana melewati gang yang dipenuhi pedagang-pedagang diantaranya ada oleh-oleh, restoran, atau photo studio.
Setelah sedikit berjalan saya dan teman saya memutuskan untuk tidak meneruskan sampai ke bawah karena terlalu jauh saya memutuskan untuk duduk di di tebing yang mengarah kepantai.. Saya sengaja ambil banyak foto disini. Karena pemandangan disini sangatlah indah.. Ditambah teman2 yang mau mengabadikan foto disini.
Dan kembali saya berucap syukur.Alhamdulilah
07.00 wita kita dibangunkan dengan suara di whats app grup , tanda waktu sarapan sudah tiba. Begitu memasuki restoran semua meja hampir terisi penuh, 90% sih memang dari rombongan kita. 10%-nya dari pengunjung hotel lain.
Karena saya pikir hari ini adalah perjalanan yang jauh, saya memutuskan untuk mengambil banyak menu , setelah makan beberapa sendok saya mulai tidak berselera lagi makan karena jujur makanannya terasa hambar. Menu yang disediakan tidak begitu menarik makanan khas bali berbentuk sate tapi agak besar cuma rasanya seperti kelapa, saya sempat tanya pada pegawai disana, katanya itu daging ayam..
Saya memutuskan untuk berkemas karena pihak travel mengatakan bahwa mobil akomodasi menuju bis utama sudah datang.. Fyi di legian tidak ada bis yang hilir mudik karena selain tempatnya sempit, kawasan disana juga macet jadi bis dilarang masuk ,jadi buat wisatawan rombongan kaya kita, biasanya pihak travel sudah menyediakan kendaraan kecil mirip elf tapi tidak ada kaca.,
Perjalanan sekitar 1 jam dari transit utama. Pantai pertama kita adalah padang-padang beach.. Pantai seperti pantai pangandaran 😅 tapi bedanya pengunjung disana kebanyakan bule-bule.. Hanya saja pantainya yang biru khas pantai bali menjadikan pantai itu ramai dikunjungi..
Walaupun awal-awal cukup takut juga jalan di tempat hiburan yang kebanyakan bule yg mabuk berat dan banyak perkelahian diantara mereka bikin suasana makin serem. Tapi orang-orang sekitar sekakan membiarkan seperti sudah biasa, dan memang sering terjadi.
Tapi lama-lama terbiasa juga dengan keadaan yang jauh beda dengan bandung yg aman, tertib, damai. Hehee..
Untuk hari pertama ini saya putuskan hanya cari makan malam saja, saya coba cari makan yg memang pas dengan lidah saya , karena katanya disana tidak ada emang2 bakso yg bisa ditemui setiap 5 menit sekali seperti di bandung..
Setelah keliling2 nemu juga masakan sunda yang ternyata penjualnya adalah orang sunda asli yang berdagang disana. Untunglah., walaupun aneh juga sih warung yg satu ini buka 24 jam sepertinya, karena waktu itu waktu menunjukan pukul 02.00wita..
Sampailah di hotel tempat kami menginap dengan kamar yg tidak terlalu luas dengan double bed yang disatukan, 1 kamar diisi oleh 4 orang, tapi itu dirasa cukup karena kasur hanya dipakai untuk istarahat saja, paling 2-4jam.
Saat yang lain memutuskan untuk istirahat saya mengajak teman sekamar saya untuk 'cari angin' disekitar hotel. Ternyata hotel tempat saya menginap tidaklah jauh dengan pusat keramaian, menurut tourguide kita bahwa kawasan legian ini adalah kawasan terpadat, tidak heran banyak club-club malam dan cafe-cafe yg kebanyakan diisi oleh orang asing.
1 jam 10 menit perjalanan sudah dilewati, paging dari cabin crew bahwa pesawat akan segera landing dan sedikit demi sedikit terasa gerakan menukik turun dari pesawat.
Dan lagi kulihat pemandangan lampu kota yg begitu indah.. Pantai dihiasi kapal-kapal besar, kota yg begitu terang.. Namun hanya 5 menit co-pilot memberi arahan agar menggunakan sabuk pengaman tanda pesawat dalam beberapa menit akan segera landing.
Getaran terasa saat roda pesawat menyentuh pesawat.
Paging dari costumer service bandara bahwa pesawat sudah bisa dinaikin membuat keributan yang sama dengan saat turunnya di bis membuat kita jadi pusat perhatian lagi oleh pengunjung bandara. Hahahaa..
Sebenernya sih deg-deg.an juga karena ini pertama kali saya naik pesawat (jgn ketawa yah).. Didalem pesawat juga suasana yg ramai jadi aman tentram terkendali.. Hihihi.. Mungkin karena persaan kita kebanyakan sama.. Beda sama yg berpengalaman yg banyak bicara dipesawat karena diperusahaan saya setiap tahun akan dipilih untuk bisa terbang ke luar negeri . makannya mereka terlihat santai..
Saat pesawat take off perasaan yg takut jadi terkagum-kagum atas keindahan kota jakarta yg terang karena lampu-lampu kota,restoran, dan gedung-gedung tinggi, tidak henti-hentinya saya berucap syukur atas nikmat Alloh yang diberikan.. Begitu indah..
Namun pada saat ketinggian sudah mencapai punckaknya yg terlihat hanyalah awan , dan yang terdengar adalah suara mesin pesawat. Bikin rasa deg-deg.an kembali muncul..
Rekan sebelah saya kebetulan pernah sekali naik pesawat ke china dan menceritakan perbedaan pesawat eksekutif dan ekonomi, mulai dari pelayanan, kursi, makanan, penutup telinga dan lain-lain..
